Penerapan Metode Cooperative Learning dalam
Meningkatkan Aktifitas Kerjasama Belajar Siswa
Sebagai
orang yang professional, seorang guru haruslah mempunyai strategi atau teknik dalam proses belajar
mengajar, agar materi yang akan disampaikan dapat diserap dan dicerna dengan
mudah oleh siswanya. Teknik tersebut tentunya harus sesuai dengan karakteristik
siswa, sesama rekan guru, dan atasan dengan pengetahuan tentang teori dan
penelitian yang berhubungan dengan pengajaran dibidangnya. Guru bisa memilih
dan memodifikasi teknik-teknik yang ada dalam metode pembelajaran.
Dalam
pembelajaran metode Cooperative Learning terdapat beberapa teknik yang harus
diterapkan agar memperoleh hasil yang optimal, menurut Anita Lea (2002 : 54)
ada beberapa teknik dalam pembelajaran Cooperative Learning. antara lain :
1)
Mencari Pasangan
Teknik
ini dikembangkan oleh Corna Curran (1994). Bahwa keunggulan teknik ini adalah
siswa mencari pasangan sambil belajar mengenal suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan.
2)
Bertukar Pasangan
Teknik
ini dapat memberi kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerja dengan orang
lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran.
3)
Berfikir Berpasangan Berempat
Teknik
ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri atau bekerja dengan orang
lain serta optimalisasi partisipasi siswa.
4)
Berkirim Salam Dan Soal
Teknik
ini memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih pengetahuan dan keterampilan
mereka. Siswa membuat pertanyaan sendiri sehingga akan meras lebih terdorong
belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh teman sekelasnya.
5)
Keliling Kelompok
Teknik
ini akan bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan
usia anak didik. Dalam kegiatan ini masing-masing anggota kelompok mendapatkan
kesempatan untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan
pemikiran orang lain.
6)
Kancing Gemerincing
Teknik
belajar ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini bisa digunakan
dalam semua tingkatan usia anak didik. Dan dalam teknik ini, masing-masing
anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi mereka dan
mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lain.
7)
Keliling Kelas
Dalam
teknik ini, masing-masing kelompok dapat memamerkan hasil kerja mereka dan
melihat hasil kerja kelompok.
8)
Lingkaran Kecil Dan Lingkaran Besar
Teknik
ini memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi informasi pada saat
yang bersamaan. Bahkan pelajaran yang paling cocok digunakan dengan teknik ini
adalah bahan yang membutuhkan pertukaran pikiran dan informasi antar siswa.
9)
Jigsaw
Teknik
ini dikembangkan oleh Aronson Etal sebagai metode Cooperative Learning. Teknik
ini bisa digunakan dalam pembelajran membaca menulis, mendengarkan ataupun
berbicara seperti mata pelajaran agama.
Dan
dalam teknik ini. Guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman.
Sedangkan siswa dapat membantu temannya yang lain untuk mengaktifkan skemata
ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna.
10) Bercerita
Berpasangan
Teknik
ini dikembangkan sebagai pendekatan interaktif antar siswa, pengajar dan beha
pelajaran (Anita Lea 2002 : 70). Teknik ini dapat diterapkan dalam semua
mata pelajaran. Dan dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar
belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar
bahan pelajaran akan lebih bermakna.