Tujuan kedisiplinan Menurut Para Ahli
Setiap manusia mempunyai tujuan tertentu dalam melaksanakan sikap dan perbuatannya. Sedangkan tujuan dari disiplin menurut Ellen G White adalah:
b. Menaklukkan kuasa kemauan;
c. Perbaiki kebiasaan-kebiasaan;
d. Hancurkan benteng syetan;
e. Ajar menghormati orang tua dan ilahi; dan
f. Penurutan atas dasar prinsip, bukan paksaan.
Sementara Emile Durkheim mengatakan bahwa disiplin mempunyai tujuan ganda yaitu mengembangkan suatu keteraturan dalam tindak tanduk manusia dan memberinya suatu sasaran tertentu yang sekaligus membatasi cakrawalanya.
Kalau dilihat dari sisi tujuan, pelaksanaan pembinaan kedisiplinan mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan jangka dekat dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka dekat pembinaan kedisiplinan adalah untuk membuat anak- anak terlatih dan terkontrol, dengan mengajarkan mereka bentuk-bentuk tingkah laku yang pantas atau yang masih asing bagi mereka. Sedangkan tujuan jangka panjang pembinaan kedisiplinan adalah perkembangan dari pengendalian diri (self control) dan pengarahan diri sendiri (self direction), dimana anak dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh dari luar.
Pengendalian diri berarti menguasai tingkah laku diri sendiri dengan berpedoman norma-norma yang jelas, standar-standar, dan aturan-aturan yang sudah menjadi milik diri sendiri. Dengan demikian, tujuan pembinaan secara umum adalah untuk menanamkan kesadaran pada anak supaya bertingkah laku berdasarkan nilai- nilai agama, nilai budaya, aturan-aturan pergaulan, pandangan hidup, dan sikap hidup yang bermakna bagi anak sehingga memiliki kepribadian baik dan disiplin diri.