Faktor Kecerdasan Spiritual Berkaitan Dg Rohani
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kecerdasan spiritual Faktor yang Berkaitan dengan Ruhani
a. Peningkatan Keimanan Keimanan adalah pengikat yang memiliki kekuatan, seperti untuk menemukan petunjuk, beramal shaleh, jihad fi sabilillah dan berbagai hal yang berkaitan dengan penghambaan kepada Allah SWT. Sehingga dapat menjadi tolok ukur atau parameter mutlak dalam menentukan sejauh mana, sebesar apa, sedalam dan sebanyak apa muatan-muatan perilaku yang dikategorikan sebagai bukti penghambaan kepada-Nya. Dalam upaya peningkatan keimanan ini harus melakukan sejumlah aktivitas, yang antara lain berupa: senantiasa membaca Al-Qur'an untuk membangun dialog dengan Allah SWT, memakmurkan masjid, menghidupkan akhir malam yang diisi dengan shalat sunah, meminta ampunan dan bertafakur, menjauhi pekerjaan-pekerjaan yang syubhat maupun telah jelas keharamannya dan beramal saleh.
Takwa adalah pelaksanaan dari iman dan amal shaleh, dikemukakan juga telah dipenuhi oleh iman dan takwa akan selalu menyadari kebesaran Tuhannya. Dia menyadari sepenuhnya akan kehadiran Allah dalam hidupnya di mana saja dan kapan saja, dan dia yakin Allah mengawasi tingkah lakunya.
Bersandar dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa orang yang bertakwa adalah orang yang mampu memelihara diri dari segala sesuatu yang dapat mengundang kemurkaan Allah, yang sanggup membentengi dirinya dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan bersungguh-sungguh menjauhkan diri dari segala perbuatan yang dilarang oleh Allah.
c. Senantiasa Berdoa
Berdoa merupakan sebuah usaha yang menggambarkan ketidakmampuan, penyerahan diri, dan pemenuhan kebutuhan karena kerinduan kepada-Nya. Adapun hal-hal yang membuat “berdoa” dapat dijadikan sebagai upaya pendekatan ruhani untuk mewujudkan pemberdayaan kecerdasan, di antaranya akan berkaitan dengan hal-hal berikut:
1) Berusaha seoptimal mungkin untuk tidak mengkonsumsi atau beraktivitas yang berkaitan dengan barang haram.
2) Memahami hakikat dari doa-doa yang disampaikan kepada Allah SWT.
3) Dilakukan sesuai dengan adab dan etika berdoa.
4) Menggunakan kata-kata atau kalimat-kalimat yang dicontohkan Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW.
d. Berdzikir Tanpa Batas
Untuk dapat memberdayakan kecerdasan diperlukan adanya tingkatan kesadaran dalam posisi tertentu, bahkan diharuskan memiliki terlebih dahulu secara minimal ukuran kesadaran pada ambang batas tersendiri, hanya saja tingkatan yang ditentukan sebagai ukuran paling sedikit adalah sangat sulit. Lebih diutamakan justru upaya-upaya yang senantiasa diarahkan menuju ke jenjang terus menerus, sampai pada batasan yang hanya dapat diketahui oleh Allah SWT semata. Salah satu upaya yang dianggap layak dan memadai adalah dengan cara berdzikir kepada Allah SWT sebanyak-banyaknya; sebatas kemampuan yang dapat diwujudkan melalui sejumlah parameter yang dimiliki.