Strategi Penyampaian Pesan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Strategi Penyampaian Pesan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Strategi dalam pembelajaran adalah segala yang dapat diperdayakan guru demi suksesnya sebuah pembelajaran. strategi bersifat tidak langsung (inderect) dalam kaitannya dengan suksesnya pembelajaran. sedangkan yang bersifat langsung (direct) adalah metode, karena dilakukan oleh seorang guru dalam sebuah peristiwa pembelajaran. 
Strategi Penyampaian Pesan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

 Secara khusus, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, antara lain:

1. Strategi Pembelajaran Kasus
Pembelajaran kasus atau yang lebih dikenal dengan amar ma'ruf dan nahi munkar tidak saja dimaksudkan untuk membekali siswa dengan sejumlah contoh kejadian yang telah dialami oleh umat manusia sebelumnya, tetapi yang lebih penting adalah agar makna kejadian-kejadian (kezaliman dan kehasanahan) dapat meresap dalam diri pribadi siswa. Dengan pemberian contoh mengenai kezaliman dan kehasanahan yang dilakukan oleh umat manusia terdahulu, seorang siswa dapat melihat bahwa perintah untuk berbuat ma'ruf dan larangan untuk berbuat munkar memberikan hasil yang berbeda. 

Orang atau siswa yang selalu berbuat hasanah (baik) jiwanya menjadi tenang tanpa tekanan, memiliki banyak sahabat tanpa dibenci, disenangi orang atau siswa lain tanpa pamrih, bahkan cenderung memiliki kesadaran diri yang kuat. Pentingnya pembelajaran kasus bagi siswa mengenai kezaliman ini agar siswa menyadari bahwa tidak ada suatu bentuk kezaliman yang dilakukan melainkan akan membinasakan pemiliknya. Sebaliknya tidak ada suatu perbuatan yang baik yang dilakukan oleh siswa yang tidak menguntungkan, baik dalam jangka waktu pendek, menengah maupun panjang.

2. Strategi Pembelajaran Targhib-Tarhib
Kata "targhib" diambil dari bahasa al-Qur'an berasal dari kata kerja "raghaba" yang berarti menyukai dan mencintai. Kemudian kata itu diubah menjadi kata benda "targhib" yang mengandung makna suatu harapan untuk memperoleh kesenangan dan kebahagiaan. Semua itu dimunculkan dalam bentuk janji-janji berupa keindahan dan kebahagiaan yang dapat mendorong seseorang sehingga timbul harapan dan semangat untuk memperolehnya. Secara psikologis, cara itu akan menimbulkan daya tarik yang kuat untuk menggapainya. Sementara intilah "tarhib" berasal dari kata "rahhaba" yang berarti menakut-nakuti atau  mengancam. Lalu kata itu diubah menjadi kata benda tarhib yang berarti ancaman atau hukuman. 

Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud targhib adalah strategi untuk menyakinkan seseorang terhadap kebenaran Allah melalui janji- Nya yang disertai dengan bujukan dan rayuan untuk melakukan amal saleh. Bujukan yang dimaksud adalah kesenangan duniawi dan ukhrawi akibat melakukan suatu perintah Allah atau menjauhi larangan-Nya. Adapun tarhib adalah strategi untuk menyakinkan seseorang terhadap kebenaran Allah melalui ancaman siksaan sebagai akibat melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah atau tidak melaksanakan perintah Allah.

3. Pembelajaran Pemecahan Masalah (problem solving)
Model pembelajaran berupa pemecahan masalah adalah suatu metode dalam pendidikan agama Islam yang digunakan sebagai jalan untuk melatih siswa dalam menghadapi suatu masalah, baik yang timbul dari diri, keluarga, sekolah, maupun masyarakat, mulai dari masalah yang paling sederhana sampai kepada masalah yang paling sulit.
Model pembelajaran ini dimaksudkan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis bagi siswa dalam menghadapi situasi dan  masalah. Dengan demikian, model pembelajaran ini sasarannya untuk melatih dan mengembangkan keberanian siswa dan menumbuhkan rasa tanggungjawab dalam menghadapi masalah-masalah yang mungkin muncul dalam kehidupan di tengah- tengah masyarakat tempat ia kelak berada.

4. Pembelajaran Interaktif/aktif
Model pembelajaran interaktif adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan pasif, artinya posisi siswa dalam pembelajaran sebagai subyek dan obyek pendidikan. Pada posisi ini, siswa mengajukan pertanyaan mengenai bahan atau materi pelajaran yang akan diterima, sekaligus
juga menjawab sejumlah pengetahuan, fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan kepadanya, sekaligus menghadapkan kepada siswa sejumlah persoalan untuk dipecahkan secara bersama-sama agar memperoleh kesamaan yang utuh.

Oleh karena itu, model pembelajaran ini harus mampu melakukan secara holistik. Artinya, perolehan kesepakatan dari hasil temuan atas masalah yang ada harus mampu mengakomodir atau menampung semua pengetahuan, pengalaman, fakta dan realitas yang ada.
Adapun beberapa strategi pembelajaran aktif  antara lain: Reading Aloud, Learning Start With Question, Guided Teaching, Jigsaw Learning, Snow Balling, Everyone is a Teacher Here, The Power of Two, Practice Rehearsal Pairs dan lain sebagainya.