Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak

 Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak

Ruang lingkup pembahasan ilmu akhlak adalah membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia. Perbuatan-perbuatan tersebut meliputi perbuatan kepada Allah, kepada sesama manusia, serta kepada lingkungan.
Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak

A. Akhlak kepada Orang tua

Orang tua adalah perantara kita ada di dunia ini. Orang tua sering kali mengerahkan segenap jerih paya mereka untuk menghindarkan bahaya dari diri kita. Mereka bersedia kurang tidur agar kita bisa beristirahat. Mereka memberikan kesenangan-kesenangan kepada kita yang tidak bisa kita raih sendiri. Mereka juga sering memikul berbagai penderitaan dan senantiasa berkorban demi kita dalam bentuk yang sulit kita bayangkan. Sebagai agama yang sempurna, Islam telah mengatur hubungan anak terhadap orang tua, hal ini sebagaimana tergambar dalam firman Allah dan hadits Nabi sebagai berikut:
1) Kewajiban berbakti kepada ibu
 “Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Seorang lelaki menemui Rasulullah saw. dan berkata, “Ya Rasulullah! Siapakah orang yang harus paling kuhormati?” Nabi saw. bersabda, “Ibumu.” Laki-laki itu berkata, “Siapakah setelah ibuku?” Nabi saw. bersabda, “Ibumu.” Laki-laki itu berkata, “Siapa lagi setelah ibuku?” Nabi saw. bersabda, “Ibumu.” Laki-laki itu berkata, “Lalu siapa sesudahnya?” Nabi saw. bersabda, “Ayahmu.” (HR. Bukhari)35
2) Berbuat baik kepada ibu dan ayah, 
walaupun keduanya lalim serta senantiasa berkata halus dan mulia kepada keduanya
“Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr r.a.: Rasulullah saw pernah bersabda, “Salah satu dosa besar adalah seseorang mencaci-maki orang tuanya.” Seseorang berkata, “Ya Rasulullah! Bagaimana seseorang mencaci-maki orang tuanya?” Nabi saw. bersabda, “Seseorang mencaci- maki ayah orang lain dan orang yang disebut terakhir ini mencaci-maki ayah orang yang disebut terdahulu. Seseorang mencaci-maki ibu seseorang dan orang yang disebut terakhir ini mencaci-maki ibu orang yang disebut terdahulu.” (HR. Bukhari)38
3) Berbuat baik kepada ibu dan ayah yang sudah meninggal dunia
 “Abu Usaid berkata: “Kami pernah berada pada suatu majelis bersama Nabi, seorang bertanya kepada Rasulullah: wahai Rasulullah, apakah ada sisa kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku untuk berbuat sesuatu kebaikan kepada kedua orang tuaku?” Rasulullah bersabda, “Ya, ada empat hal :mendoakan dan memintakan ampun untuk keduanya, menempati/melaksanakan janji keduanya, memuliakan teman-teman kedua orang tua, dan bersilaturrahim yang engkau tiada mendapatkan kasih sayang kecuali karena kedua orang tua.
Hadist ini menunjukkan tata cara kepada kita tentang bagaimana berbuat baik kepada ibu dan ayah kita, apabila kedua orang tua kita sudah tiada, diantaranya yaitu:
  • a) Mendoakan ayah ibu yang telah tiada dan meminta ampun kepada Allah dari segala dosa orang tua kita.
  • b) Menepati janji kedua ibu bapak. Kalau sewaktu hidup orang tua mempunyai janji kepada seseorang, maka anaknya harus berusaha menunaikan janji tersebut.
  • c) Memuliakan teman-teman kedua orang tua. Diwaktu hidupnya ibu atau ayah mempunyai teman akrab, ibu atau ayah saling tolong-menolong dengan temannya dalam bermasyarakat. Maka untuk berbuat kebajikan kepada kedua orang tua kita yang telah tiada, selain tersebut di atas, kita harus memuliakan teman ayah dan ibu semasa ia masih hidup.
  • d) Bersilalaturrahmi kepada orang yang mempunyai hubungan dengan kedua orang tua.

B. Akhlak kepada guru

Guru adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid- muridnya untuk menjadi lebih baik sebagaimana yang diridhoi Alloh‘azza wa jalla. Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah para guru selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.
Diantara akhlaq kepada guru sebagaimana sabda Rasulullah yaitu:
1) Memuliakan guru
2) Diam memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan
3) Bertanya kepada guru bila ada sesuatu yang belum dia mengerti
4) Menegur guru bila melakukan kesalahan dengan cara yang penuh

C. Akhlak kepada sesama teman

Diantara akhlaq kepada teman yaitu:
1) Senantiasa bersikap ramah kepada teman
2) Saling tolong-menolong dalam kebaikan
3) Tidak mencela atau mengolok-olok, dan tidak memanggilnya
4) Mema’afkan kesalahan teman-teman dan tidak saling bermusuhan