Pengertian Pendidikan Kecerdasan Moral
Pengertian Pendidikan Kecerdasan Moral Sebelum menjelaskan tentang pengertian pendidikan kecerdasan moral, maka perlu diketahui lebih dahulu pengertian pendidikan secara umum, sebab pengertian kecerdasan moral akan dibahas sesudahnya. Secara bahasa pendidikan atau education berasal dari bahasa latin “educare” yang berarti memasukkan sesuatu. Sedangkan secara istilah, pendidikan dapat dibedakan menjadi dua pengertian, pengertian yang bersifat teoritik filosofis dan pengertian dalam arti praktis. Pengertian dalam arti teoritik filosofis Istilah filsafat ilmu pendidikan ( Philosophy Of Education Science ). Lebih mudah dipahami arti pengertiannya bila diajukan pandangan Dewey tentang pokok permasalahannya.
“Philosophy of education is only explicit formulation of the problems of the formation of right mental and moral habitudes in respect to the difficulties of contemporary social life”. 11
“Filsafat pendidikan tiada lain merupakan suatu perumusan secara jelas dan tegas eksplisit tentang problema-problema pembentukan pola kehidupan mental dan moral, dalam kaitannya dalam menghadapi tantangan kesulitan-kesulitan yang timbul pada kehidupan sosial kontemporer masa kini”.
Sedangkan menurut Chabib Thoha pendidikan adalah pemikiran manusia terhadap masalah-masalah kependidikan untuk memecahkan dan menyusun teori-teori baru dengan mendasarkan kepada pemikiran normatif, spekulatif, rasional empirik, rasional filosofis maupun historic filosofis.
Adapun pengertian pendidikan dalam arti praktis adalah suatu proses pemindahan pengetahuan ataupun pengembangan potensi-potensi yang dimiliki subyek didik untuk mencapai perkembangan secara optimal, serta membudayakan manusia melalui proses transformasi nilai-nilai yang utama. Menurut sudut pandang yang luas. Pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang telah diketahui itu.
Sedangkan Kecerdasan moral menurut Michele Borba adalah kemampuan untuk memahami hal yang benar dan yang salah.
Sedangkan menurut Robert Coles Kecerdasan Moral adalah bagaimana watak anak tumbuh dengan nilai-nilai yang membentuk kepribadian yang baik. Pendidikan moral adalah suatu program pendidikan (sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan menyederhanakan sumber- sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan pendidikan. Oleh karena itu pada tahap awal perlu dilakukan pengondisian moral dan latihan moral. Sehingga pendidikan moral disini turut mematangkan kepribadian manusia, sehingga tingkah-lakunya sesuai dengan pendidikan yang telah diterimanya.
Kecerdasan moral sendiri dapat dipelajari dan kita bisa mulai mengajarkannya sejak usia masih dini, sekolah juga tidak lepas dari peran ini. Karena seorang anak yang sudah duduk di bangku sekolah, akan menghabiskan sebagian dari waktunya di sekolah, berinteraksi dengan guru-guru yang berperan sebagai pengajar dan pendidik serta teman-teman yang dapat memberikan pengaruh positif dan juga negatif.
Dari uraian pengertian di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan kecerdasan moral bisa diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan ukuran-ukuran atau nilai- nilai masyarakat sebagai rangkaian kegiatan menuju pendewasaan ke arah kehidupan yang lebih baik dengan mampu membedakan yang benar dan yang salah, sehingga mereka dapat menangkis pengaruh buruk dari luar. Dimana prosesnya berada dan berkembang bersama perkembangan aktivitas manusia, sehingga bisa lebih berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin dalam kegiatannya, baik dalam keluarga maupun masyarakat.