Model Pembelajaran di Taman Kanak-kanak TK

Model Pembelajaran di Taman Kanak-kanak TK

Pendekatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal hendaknya dilakukan sesuai dengan program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya.116 Dalam pelaksanaan pembelajaran di Taman Kanak-kanak, pendekatan yang digunakan hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Model Pembelajaran di Taman Kanak-kanak TK
a. Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak
Sedikitnya ada lima prinsip perkembangan anak yang harus diperhatikan yaitu:
  1. Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasa aman dan tentram secara psikologis.
  2. Siklus belajar anak selalu berulang.
  3. Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak- anak lainnya.
  4. Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
  5. Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu.
b. Berorientasi pada kebutuhan anak

Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya- upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik fisik maupun psikis. Oleh karena itu berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis kebutuhan sesuai dengan perkembangan dan kemampuan masing-masing anak.

c. Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain

Pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar di Taman Kanak-kanak. Seorang pendidik di Taman Kanak-kanak dituntut mampu menciptakan suasana yang menyenangkan serta mudah diikuti oleh anak. Bermain merupakan sarana belajar pada anak usia Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan,
memanfaatkan, dan mengambil kesimpulan mengenai benda di sekitarnya.

d. Menggunakan pendekatan tematik

Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal hendaknya dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik.
Dalam memilih tema hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, serta menarik minat anak. Dengan pendekatan tematik diharapkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.

e. Kreatif dan inovatif

Seorang pendidik bisa menciptakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Dengan kata lain, anak tidak hanya menjadi obyek tetapi juga sebagai subyek dalam proses pembelajaran. Selain itu, pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara dinamis.

f. Lingkungan kondusif

Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan tetap memperhatikan keamanan serta kenyamanan sehingga dapat mendukung kegiatan belajar. Penataan ruang kelas juga harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga mempermudah anak untuk berinteraksi dengan teman maupun pendidik. Selain itu, dalam pembelajaran hendaknya memberdayakan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendidik juga harus peka terhadap karakteristik budaya masing- masing anak sehingga tidak membedakan nilai-nilai budaya yang dipelajari di rumah, di sekolah maupun di lingkungan sekitar.

g. Mengembangkan kecakapan hidup

Salah satu tujuan pembelajaran ialah mengembangkan kecakapan hidup. Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri, mandiri, bertanggungjawab, memiliki disiplin diri, dan mampu bersosialisasi serta memperoleh ketrampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.