Cara Upaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Cara Upaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar 

Dalam pengembangan pendidikan dibutuhkan adanya psikologi pendidikan. Hal ini sebagai mana diutarakan oleh Henry Clay Lingren:  One of the important  contributions that the educational psychologist can make to understanding of education is to help both teachers and laymen to include the leaner and the learning process.
Cara Upaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Salah satu bantuan yang penting yang diberikan oleh para ahli psikologi pendidikan dalam memahami pendidikan adalah membantu  (memberi bantuan) baik kepada para pendidik maupun kepada orang awam agar mempunyai pandangan yang luas (wawasan) terhadap konsep-konsep pendidikan yang meliputi siswa dan proses belajar.  

Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Belajar juga akan menghasilkan perubahan-perubahan kecerdasan emosional dalam diri seseorang. 

Meningkatkan prestasi belajar menjadi tanggung jawab guru dalam proses belajar pengajaran yang diberikannya agar berhasil dengan baik. Keberhasilan ini banyak tergantung pada usaha guru untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, sebagaimana guru menggunakan berbagai cara, pendekatan dengan siswa dan metode untuk membangkitkan belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya, antar lain dengan cara: 
a. Memberi angka, umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang mendapatkan angka baik akan lebih bersemangat dalam belajar. 
b. Pujian, pemberian pujian kepada murid atas hal yang telah dilakukan sebagai pendorong belajar, pujian menimbulkan rasa puas dan senang. 
c. Kerja kelompok, dalam kerja kelompok dimana siswa melakukan kerja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok serta kadang-kadang perasaan mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar. 
d. Persaingan, baik kelompok maupun persaingan memberikan motif-motif sosial kepada murid.
e. Tujuan dan level of motivation dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa. 
f. Penilaian, secara kontinyu mendorong murid belajar, oleh karena angka memiliki kecenderungan memperoleh hasil yang baik.