Komponen-komponen Pembelajaran
a.
Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari
pelaksanaan suatu kegiatan. Mustahil suatu kegiatan diprogramkan tanpa adanya
suatu tujuan, karena hal itu adalah suatu hal tidak memiliki kepastian dalam
menentukan ke arah mana kegiatan tersebut dibawa. Oleh sebab itu, setiap
kegiatan yang diprogramkan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Demikian
halnya dengan kegiatan belajar mengajar, di sana juga mempunyai tujuan.
Dalam kegiatan pembelajaran, tujuan adalah suatu
cita-cita yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar
mengajar ini tidak bisa dibawa sesuka hati oleh seorang guru, karena kegiatan
ini harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Tujuan dalam pendidikan adalah
komponen yang dapat mempengaruhi komponen pembelajaran lainnya karena semua
komponen pembelajaran yang ada harus sesuai dan didayagunakan untuk mencapai
tujuan seefektif dan seefisien mungkin. Oleh karena itu, jika salah satu
komponen yang ada tidak sesuai dengan tujuan maka pelaksanaan pembelajaran
tidak akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b.
Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan
dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar
tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan
menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Bahan adalah sumber belajar bagi anak didik. Bahan yang disebut sebagai sumber
belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan
pengajaran. Bahan pelajaran menurut Suharsini Arikunto, yang dikutip oleh
Syaiful Bahri Dj. Dan Aswan Z. merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan
belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk
dikuasai oleh anak didik. Bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran,
sebab bahan adalah inti dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan
kepada anak didik.
c.
Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam
pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam
proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran,
kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik
terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya.
Interaksi dikatakan maksimal bila interaksi itu terjadi antara guru dengan
semua anak didik, antara anak didik dengan guru dan antara anak didik dengan
anak didik dalam rangka bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama. Kegiatan belajar mengajar yang bagaimana pun, juga ditentukan dari
baik dan tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan; dan akan berpengaruh
terhadap tujuan yang akan dicapai.
d.
Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu
pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi
dan pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku
dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang
bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetap menarik perhatian anak
didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan
kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan tidak sesuai
dengan situasi yang mendukungnya dan dengan psikologis anak didik. Oleh karena
itu, pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya
menguntungkan bila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaannya.
e.
Alat
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran,
alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu
mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.
Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: alat dan
alat bantu pengajaran. Yang dimaksud alat adalah berupa suruhan, perintah,
larangan dan sebagainya. Sedangkan alat bantu pengajaran adalah berupa globe,
papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide, video dan
sebagainya.
f.
Sumber Pelajaran
Sumber-sumber bahan dan belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau
asal untuk belajar seseorang.Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan bahan/materi untuk menambah ilmu
pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Sebab pada hakikatnya
belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan). Sesuai dengan ayat
al-Qur'an dalam surat al-'Alaaq ayat 1-5, yang berbunyi:
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
ùArtinya: "Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya." (Q.S. Al-'Alaaq: 1-5).
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa manusia
(pelajar/peserta didik) dituntut untuk selalu membaca dalam artian bukan hanya
membaca buku akan tetapi mereka dituntut untuk membaca alam atau apa saja yang
mampu ia pelajari karena ilmu Allah sangat banyak jumlahnya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa sumber belajar atau materi pelajaran bukan hanya dari guru semata
tetapi sumber belajar peserta didik adalah segala hal yang membuat mereka
menjadi tahu tentang apa yang belum mereka ketahui.
g.
Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation yang berarti suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi pendidikan
dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan dunia pendidikan. Berbeda dengan pendapat tersebut Ny. Dr. Roestiyah, N.K. yang dikutip oleh
Syaiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan
data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas
siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong
dan mengembangkan kemampuan belajar.
2.
Metode Pembelajaran
Metode dalam pembelajaran
merupakan salah satu unsur yang menentukan keberhasilan pendidikan. Dengan
adanya metode yang baik, proses pembelajaran akan berjalan dengan baik pula
atau dalam artian jika dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan metode
yang baik secara tidak langsung hasilnya akan baik pula.
Metode di sini mempunyai
kedudukan yang bermacam-macam, yaitu: sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai
strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Kemudian untuk mengetahui
macam-macam metode-metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, berikut
ini akan dijelaskan mengenai macam-macam serta kelebihan dan kekurangannya.
a. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah
suatu metode yang menyajikan pelajaran dengan bertolak pada suatu masalah,
kemudian membahasnya dengan berbagai aspek atau segi yang berhubungan sehingga
pemecahannya secara kesluruhan dan bermakna.
1) Kelebihan
-
Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah
kehidupan.
-
Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.
-
Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang dalam
pengajaran perlu diperhatikan: 1) kemampuan individual siswa dan kerja sama
dalam kelompok, 2) bahan pelajaran tidak lepas dari kehidupan sehari-hari yang
penuh dengan masalah, 3) pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman
siswa banyak dilakukan, dan agar teori dan praktek, sekolah dan kehidupan
masyarakat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
2) Kekurangan
-
Kurikulum di Indonesia saat ini belum menunjang pelaksanaan metode ini.
-
Pemilihan topik, fasilitas dan sumber belajar bukanlah peekerjaan yang
mudah.
-
Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga mengaburkan pokok unit yang
dibahas.
b. Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi
(penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Mengenai tugasnya bisa
dilakukan di kelas, di halam sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di
bengkel, di rumah, atau di mana saja asal tugas tersebut dapat dikerjakan.
1) Kelebihan
-
Merangsang siswa dalam melakukan belajar secara individu atau kelompok.
-
Mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.
-
Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
-
Mengembangkan kreativitas siswa.
2) Kekurangan
-
Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas atau kah
orang lain.
-
Khusus tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan
menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak
berpartisipasi dengan baik.
-
Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
-
Dengan adanya tugas yang monoton akan membosankan siswa.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu
metode yang cara penyajian pelajarannya siswa dihadapakan pada suatu
permasalahan yang bisa berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
1) Kelebihan
-
Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan, dan terobosan
baru dalam memecahkan persoalan.
-
Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
-
Memperluas wawasan.
-
Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu
masalah.
2) Kekurangan
-
Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
-
Tidak bisa dipakai pada kelompok besar.
-
Peserta mendapat informasi yang terbatas.
-
Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin
menonjolkan diri.
d. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah
suatu metode yang penyajian pelajarannya dengan menggunakan alat peraga atau
menunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya atau pun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan
1) Kelebihan
-
Menjadikan suasana pengajaran lebih jelas dan konkret, sehingga
menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
-
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
-
Proses pembelajarn lebih menarik.
-
Merangsang siswa untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan
praktek, dan mencoba melakukannya sendiri.
2) Kekurangan
-
Memerlukan keterampilan guru secara khsusus, karena tanpa ditunjang
dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
-
Sarana dan prasarana selalu tidak tersedia dengan baik.
-
Memerlukan waktu yang panjang sehingga terpaksa mengambil waktu atau jam
pelajaran yang lain.
e. Metode Problem Solving
(Pemecahan Masalah)
Metode problem solving
(pemecahan masalah) adalah suatu metode metode berfikir, sebab dalam metode ini
dapat menggunakan beberapa metode lainnya yang dimulai dengan mencari data
sampai kepada menarik kesimpulan.
1) Kelebihan
-
Membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dengan dunia kerja.
-
Membiasakan siswa menghadapi masalah dan memecahkan masalah tersebut
secara terampil baik di dalam keluarga, masyarakat, dan jika bekerja kelak.
-
Merangsang kemampuan pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif
dan menyeluruh.
2) Kekurangan
-
Memerlukan keterampilan guru dalam mementukan suatu masalah yang tingkat
kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah dan
kelasnya, serta pengetahuan dan pengalaman siswa.
-
Memerlukan waktu yang panjang.
f. Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah
suatu metode yang mengajak siswa terjun langsung ke lapangan untuk meninjau
atau menyelidiki serta mempelajari sesuatu, seperti: meninjau pabrik sepatu,
suatu bengkel mobil, dan sebagainya.
1) Kelebihan
-
Memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran.
-
Menjadikan pelajaran di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan di masyarakat.
-
Merangsang kreativitas siswa.
-
Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas.
2) Kekurangan
-
Terkendala fasilitas dan biaya.
-
Memerlukan persiapan yang matang.
-
Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar tidak
terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata.
-
Biasanya unsur rekreasi lebih diutamakan sedang unsur studinya menjadi
terabaikan.
-
Sulit mengarahkan siswa yang terlalu banyak kepada kegiatan studi yang
menjadi permasalahan.
g. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah
suatu metode yang cara penyajian pelajarannya dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa
kepada guru.[
1) Kelebihan
-
Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika
itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang rasa kantuknya.
-
Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk
daya ingatan.
-
Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
2) Kekurangan
-
Siswa merasa takut, apalagi jika guru kurang dapat mendorong siswa untuk
berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
-
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan
mudah dipahami siswa.
-
Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
-
Jika jumlah siswa banyak, tidak cukup waktu untuk memberikan pertanyaan
kepada setiap siswa.
h. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu
metode yang cara mengajarnya dengan menyampaikan keterangan atau informasi atau
uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Atau cara
penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan
secara lansung terhadap siswa.
1) Kelebihan
-
Guru mudah menguasai kelas.
-
Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
-
Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
-
Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
-
Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
2) Kekurangan
-
Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
-
Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih
besar menerimanya.
-
Jika selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.
-
Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini
sukar sekali.
-
Menyebabkan siswa menjadi pasif