Dasar-Dasar Pendidikan Islam
Sebagai aktifitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pembinaan kepribadian, tentunya pendidikan Islam memerlukan landasan kerja untuk memberi arah bagi programnya. Sebab dengan adanya dasar juga berfungsi sebagai sumber semua peraturan yang akan diciptakan sebagai pegangan langkah pelaksanaan dan sebagai jalur langkah yang menentukan arah tersebut.
Karena yang kita bicarakan pendidikan Islam, maka pandangan hidup yang mendasari seluruh kegiatan pendidikan adalah pandangan hidup muslim yang bersifat transendental, universal dan eternal. Dengan berdasarkan nilai-nilai yang demikian, maka akan lebih mempertegas kedudukan ilmu pendidikan Islam sebagai ilmu normatif dan empirik serta akan membedakan konsep ilmu Pendidikan Islam dengan ilmu pendidikan.
Menurut Hasan dasar bagi Pendidikan Islam yaitu ;
Al-Qur’an, Sunnah Nabi, Qiyas atau membandingkan masalah yang disebutkan oleh Al-Qur’an atau Sunnah dengan masalah yang dihadapi oleh umat Islam pada masa tertentu, di mana nash yang tegas dalam Al-Qur’an tidak ada, kemaslahatan umat, dan kesepakatan ulama (Ijma’). 28 Allah SWT dalam firman-Nya : “Dan demikian Kami mewahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya yang Kami beri petunjuk dengan dia siapa Kami kehendaki di antara hamba- hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang benar. (Asy Syura’: 52) Ayat di atas menerangkan bahwa apa yang ada pada Nabi Muhammad saw. Menyangkut pengetahuan dan syariat yang beliau sampaikan kepada masyarakat dan mengajak mereka melaksanakannya, bukanlah termasuk hal-hal yang beliau dapatkan dengan upaya beliau lalu beliau sampaikan atas dasar pengetahuan yang beliau usahakanitu. Semua itu adalah wahyu yang disampaikan Allah yaitu Al Qur’an. 30 Dalam referensi orang-orang Islam yang disebutkan oleh agama mengenali aqidah dasar-dasar akhlak, hukum-hukum syariah dan bimbingan pada segala bidang kehidupan adalah Al-Qur’an dan As Sunah. Serta apa yang ada di atasnya dari pada puncak-puncak cabang yang lain. Seperti qiyas, ijma’ , dan sumber-sumber perundangan bimbingan dan syariat Islam.
- Al-Qur’an Dasar pelaksanaan Pendidikan Islam yang pertama adalah Al- Qur’an. Al-Qur’an ialah Firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad. Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan dengan melalui ijtihad . Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an terdiri dua prinsip besar yaitu yang berhubungan dengan masalah keimanan dan amal. 32 Setiap muslim percaya bahwa Al-Qur’an adalah sumber nilai dan ajaran Islam yang paling utama. 33 Al-Qur’an itu sendiri diturunkan kepada manusia untuk memberikan petunjuk jalan hidup yang lurus dalam arti memberikan bimbingan dan petunjuk ke arah jalan yang diridloi Allah. 34 Sebagaimana dalam surat Al Israa’ ayat 24 : Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: wahai Tuhanku, kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al Israa’: 24) 35
- As Sunah (Sunnah Rasul) Secara etimologi, sunnah adalah perilaku kehidupan ( siroh ) yang baik dan buruk, atau suatu jalan yang ditempuh (at thariq al- masluhah ). Sedangkan dalam arti terminologi atau menurut istilah ahli hadits ( muhaditsin ) adalah “segala yang dinukilkan dari Nabi saw, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup, baik yang demikian itu sebelum diangkat menjadi rasul maupun sesudahnya.” 39 Pada mulanya Sunah dimaksudkan untuk mewujudkan dua tujuan. Pertama, menjelaskan kandungan Al-Qur’an. Kedua, menerangkan syariat dan adab-adab lain. Terhadap pendidikan sendiri Sunah bertindak sebagaimana Al-Qur’an dalam mendidik, mensucikan jiwanya, meluruskan pribadi dan membimbing kearah yang lurus.
Cara Sunah dalam mendidik melalui dua jalan.
- Pertama, bersifat positif, berpusat pada dasar-dasar yang sesuai dan kuat bagi akhlak yang mulia yang bertujuan menanamkan kemuliaan.
- Kedua, bersifat penjagaan, menghindarkan dari segala macam keburukan, baik bersifat individual atau sosial, dan menjaga dari bahaya perpecahan dan perbelahan.
Implikasinya bahwa dalam perencanaan, perumusan dan pelaksanaan pendidikan Islam harus mengarah kepada pembentukan pribadi yang berakidah Islam, berakhlak mulia, berfikir bebas. Pada dasarnya pendidikan Islam mengarah kepada pembentukan insan kamil yakni, khalifah Allah yang pada hakekatnya ialah manusia shaleh, manusia yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Dengan dua dasar itu maka keteguhan berdirinya pendidikan Islam tidak dapat digoyahkan oleh apapun juga. 43 Kesempurnaan dan kelengkapan Islam sebagai agama wahyu, tidak berarti bahwa semua masalah termuat dalam Al-Qur’an dan Sunah. Namun yang termuat di dalamnya masih bersifat global. Oleh karena itu ijtihad sangat diperlukan apabila terdapat rincian-rincian, hal itu semata-mata sebagai contoh penerapan prinsip-prinsip tersebut.