Pengeritan Filsafat Pendidikan

Pengeritan Filsafat Pendidikan

filsafat berasal dari bahasa Yunani Kuno oleh seorang Arab dengan mengalami sedikit perubahan bunyi  yaitu, falsafat  dan oleh orang Indonesia disebut dengan filsafat . menurut Harold H.Titus berpendapat bahwa filsafat adalah sekumpulan sikap hidup yang terbentuk dari sikap berpikir kritis tentang realitas kehidupan dan alam.  sedangkan ilmu pendidikan merupakan sebuah system pengetahuan tentang pendidikan yang dilakukan melalui riset. menurut  Mat Brodbeck dalam logic and Scientific Menthind in Research, yang dimuat dalam Handbooj of Reseach on Teaching, setiap ilmu yang berisi sejumlah besar istilah yang disebut konsep, yang tidak lain merupakan apa yang kita pikirkan berdasarkan pengalaman (Novak: 18 dan Brodbeck: 48).
Pengeritan Filsafat Pendidikan

Para ahli banyak memberikan define tentang filsafat pendidikan, namun kesemuanya hamper sepakat untuk mengatakan bahwa filsafat pendidikan mengandung makan kritis, sistematis, dan rapikal tentang berbagai masalah kependidikan guna pencaharian konsep-konsep dan gagasan-gagasan yang dapat mengarahkan manusia dalam rancangan yang integral agar kependidikan benar-benar dapat menjawab kebutuhan masyarakat dalam rangka kemajuan-kemajuan. berikut ini beberapa

definisi yang telah diberikan para ahli  terhadap filsafat pendidikan:

v  Omar Mohammad Al-Thoummy al-Syaibany meyebutkan, bahwa filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pendangan filsafat dan kaidah-kaidah filsafat dalam bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut dengan pendidikan.
v  M. Arifin Ed. mengemukakan, bahwa filsafat pendidikan adalah upaya memikirkan permasalahan pendidikan
v  Ali Khalid Abu al-ainain. mengemukakan bahwa, filsafat pendidikan merupakan upaya berfikir filosofis tentang realitas kependidikah dalam hal ini, sehingga melahirkan teori-teori pendidikan yang berguna bagi kemajuan aktivitas pendidikan itu sendiri.
v  B.Othanel Smith, philosophy of education, Encyclopedia of Educational research, hlm.957-963) mengemukakan bahwa, filsafat pendidikan adalah menyelidiki hakikat pelaksaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang, cara, dan hasilnya, serta hakikat ilmu pendidikan, yang bersangkut paut dengan analisis kritis terhadap stuktur dan kegunaanya.
v  Muhammad Labib al-Najihi: Filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.

dalam beberapa pendapat diatas sama-sama menitik beratkan filsafat pendidikan dalam upaya menerapkan kaidah-kaidah berfikir filsafat dalam ragam pencarian sulusi berbagai ragam problem pendidikan yang akan melahirkan pemikiran utuh dalam pendidikan yang tentunya merupakan langkah penting dalam menemukan teori-teori tentang pendidikan. hal ini sangat penting untuk menemukan teori-teori pendidikan. hal ini sangat penting untuk menentukan arah gerak semua aktivitas pendidikan.

Beberapa aliran filsafat pendidikan;

1.      Filsafat pendidikan progresivisme. yang didukung oleh filsafat pragmatisme.
2.      Filsafat pendidikan esensialisme. yang didukung oleh idealisme dan realisme; dan
3.      Filsafat pendidikan perenialisme yang didukung oleh idealisme.

Progresivisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. Pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. tidak pernah sampai pada yang paling ekstrem, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks.  Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
Aliran-aliran yang berkembang saat ini sangat dipengaruhi oleh pandangan dan teori-teori yang dikemukan oleh para filosofi-filosofi dunia.

Aliran-aliran dalam Filsafat yang berkembang saat ini antara lain:

1.      Filsafat Pendidikan Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah: Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali
2.      Filsafat Pendidikan Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. Beberapa tokoh yang beraliran realisme: Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill.
3.      Filsafat Pendidikan Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Beberapa tokoh yang beraliran materialisme: Demokritos, Ludwig Feurbach
4.      Filsafat Pendidikan Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Beberapa tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce, wiliam James, John Dewey, Heracleitos.
5.      Filsafat Pendidikan Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich
6.      Filsafat Pendidikan Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, william O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff
7.      Filsafat Pendidikan Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda. Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.
8.       Filsafat Pendidikan Perenialisme Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
9.      Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini:Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg.
MANFAAT FILSAFAT PENDIDIKAN

Adapaun manfaat filsafat diantaranya sbagai berikut:

Ø  bahwa sekolah cenderung akan  untuk mengupayakan perubahan-perubahan tingkah laku yang merupakan cerminan dari setiap individu yang bernaung dalam suatu masyarakat.
Ø  pendidikan sekolah dapat dilihat sebagai manusia sejatinya yang disengaja, terarah, dan terata sedemikian  rupa untuk menuju pembentukan manusia-manusia yang ideal bagi kehidupan dan penyempurnaanya.
Ø  pendidikan dan nilai nilai yang dianut sebagai suatu landasan  berfikir dan berbuat dalam tatanan hidup suatu masyarakat. slanedangkan untuk pendidik dan anak didik sebagai subyek-subyek yang terlihat langsung dalam pelaksanaan pendidikan.
Ø  hakikat pengetahuan dan nilai sebagai aspek penting yang dikembangkan dalam aktivitas pendidikan.
Ø  hakikat kurikulum sebagai tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam proses kependidikan menuju peraihan tujuan
Ø  hakikat meode dan strategi  pembelajaran yang memungkinkan penumbuhkembangan potensi subyek didik
Ø  alternative-alternatif yang mungkin dilalui dalam pengembangan sumber daya manusia baik menyagkut prinsip-prinsip, metode maupun alat-alat pendukung peraihan tujuan
Ø  ketrkaitan dunia dengan lembaga-lembaga lain dalam lingkup masyarakat, seperti pendidikan dan dunia politik, pendidikan dan system pemerintahan, pendidikan, tata hokum dan adat dalam masyarakat
Ø  keterkaitan dunia kependidikan dengan perubahan-perubahan taraf hidup dalam masyarakat
Ø  aliran-aliran filsafat yang tumbuh dan berkembang dalam memecahkan berbagai ragam problem kependidikan
Ø  keterkaitan pendidikan sebagai suatu lembaga dengan ideology yang dianut dan yang berkembang dalam suatu masyarakat.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua..terimakasih