Bentuk- bentuk Interaksi dan Pengertiannya

Bentuk- bentuk Interaksi dan Pengertiannya

 Pada umumnya ada tiga bentuk interaksi. Ketiga bentuk interaksi itu yaitu kerja sama ( Cooperation ), persaingan  ( Competition ), dan pertikaian ( Conflict ). Ketiga bentuk interaksi ini kemudian dirinci lagi dalam beberapa bentuk, seperti akomodasi, asimilasi, akulturasi. Suatu pertikaian mungkin mendapatkan suatu penyelesaian.

Mungkin penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, proses ini dinamakan akomodasi. Keempat bentuk pokok dari interaksi ini tidak perlu merupakan suatu kontinuita, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi. Menurut Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang luas tentang bentuk-bentuk interaksi sosial.

Menurut mereka ada dua macam proses yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu :

a. Proses Asosiatif ( Processes of Association ) yang terbagi dalam tiga bentuk khusus : kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.
b. Proses yang Disasosiatif ( Processes of Disasociation ) yang terbagi lagi dalam bentuk : persaingan, kontraversi dan pertikaian ( conflict ).

Proses Asosiatif
a. Kerja sama ( Cooperation ) terjadi di dalam kelompok masyarakat manapun di dunia ini. Masyarakat itu sendiri terbentuk karena adanya keinginan dari individu-individu untuk bekerja sama. Begitu pentingnya kerja sama dalam kehidupan masyarakat, sehingga banyak orang menganggap kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang penting dan utama. Walaupun pada kenyataannya kita tidak dapat menghindari adanya suasana pertentangan atau konflik dalam masyarakat. Kerja sama terdiri dari lima bentuk:
1. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong.
2. Bargaining yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.
3. Ko-optasi yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur dalam kepemimpinan politik dalam suatu organisasi.
4. Koalisi yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
5. Joint venture yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi menunjukkan pada dua arti yaitu yang menunjukkan pada suatu keadaan dan menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang menunjuk suatu keadaan, berarti ada suatu keseimbangan dalam interaksi antara individu atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma dan nilai sosial dalam masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha manusia untuk menyelesaikan suatu pertentangan yaitu usaha untuk mencapai suatu kestabilan.
c. Asimilasi adalah suatu usaha-usaha yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok untuk mengurangi perbedaan antara mereka. Tujuannya untuk meningkatkan semangat kesatuan dan persatuan di antara mereka dengan cara mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.13
 Proses Disasosiatif
a. Persaingan ( Competition ) adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang menjadi perhatian umum. Berikut beberapa tipe persaingan : persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan dan peranan, persaingan ras.
b. Kontravensi sebenarnya suatu proses yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.

Kontravensi terutama ditandai oleh gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan, baik dalam bentuk sesuatu yang disembunyikan, maupun kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Dalam bentuk yang murni, kontravensi merupakan kebencian terhadap seseorang atau kelompok orang walau tidak sampai pada sikap pertentangan atau pertikaian.

Dalam bentuk yang murni, kontravensi merupakan kebencian terhadap seseorang atau kelompok orang walau tidak sampai pada sikap pertentangan atau pertikaian. Ada pula ahli yang membuat beberapa tipe kontravensi, antara lain : kontravensi antar masyarakat, antagonisme agama, kontravensi intelektual, dan oposisi moral.
c. Pertentangan terjadi karena menyadari adanya perbedaan tertentu antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lain. Perbedaan itu meliputi perbedaan cirri-ciri badaniah, emosi, pola-pola perilaku, agama dan perbedaan lainnya. Pada umumnya, penyebab timbulnya pertentangan adalah sebagai berikut : perbedaan antara individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial. Adapun bentuk-bentuk pertentangan adalah sebagai berikut : pertentangan pribadi, pertentangan rasial, pertentangan antar kelas, pertentangan politik dan pertentangan internasional. Bentuk- bentuk Interaksi dan Pengertiannya ini bisa bermanfaat