Peranan Supervisi Pendidikan

 Peranan Supervisi Pendidikan


Sesuai dengan pengertian hakiki dari supervisi, maka peranan supervisi adalah memberikan support, bantuan serta mengikutsertakan semua anggota staf disamping menciptakan situasi yang sedemikian rupa sehingga memberikan rasa aman dan kebebasan kepada semua staf dalam mengembangkan profesi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggungjawab. Untuk memainkan peranan seperti ini dibutuhkan suatu supervisi yang memiliki sifat-sifat yang demokratis.Briggs mengemukakan empat jenis supervisi dilihat dari sikap kerja seseorang supervisor yaitu sebagai berikut
 :
a.      Supervisi Yang Bersifat Korektif
Supervisi semacam ini menekankan kepada usaha untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang disupervisi. Supervisor perlu untuk mengetahui adanya kesalahan-kesalahan maupun kekurangan-kekurangan yang ada pada guru sehingga dengan demikian dapat memberikan arah yang lebih baik dan lebih tepat pada supervisi yang diberikannya. Tetapi hendaknya usaha ini tidak di titik beratkan pada penemuan kesalahan itu semata-mata, melainkan bagaimanakah menempatkan kesalahan itu pada tempat yang sebenarnya dalam keseluruhan program supervisi.
b.      Supervisi Yang Bersifat Prefentif
Supervisi dilakukan untuk mencegah terjadinya kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru, maka supervisor mengemukakan semua kesulitan yang dihadapi oleh guru, dan bagaimana cara untuk mengatasinya.
Dengan cara ini supervisor dapat mengurangi kegagalan atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru sekaligus mempersiapkan diri bila mereka menghadapi kesulitan. Dalam hal ini sangat bijaksana apabila supervisor mempunyai pandangan yang cukup jauh sehingga dapat menyusun program supervisi bersama-sama dengan seluruh staf sekolah.
c.       Supervisi Yang Bersifat Konstruktif
Supervisi bukanlah suatu penemuan kesalahan atau perbaikan kesalahan, kecuali bila telah ditemukannya suatu gagasan guna memperbaiki kesalahan tersebut, atau telah mempunyai rencana yang bertujuan untuk mengadakan perbaikan atau peningkatan, yaitu dengan mengarahkan kepada tugas-tugas yang bersifat konstruktif. Supervisi hendaknya berpegang teguh pada prinsip mencapai masa depan yang lebih baik dari pada keadaan masa lampau. Dengan prinsip ini berarti supervisi ditekankan pada pertumbuhan guru dalam pribadinya maupun jabatannya.
d.      Supervisi Yang Bersifat Kreatif
Dalam proses supervisinya supervisor menekankan pada pada inisiatif dan kebebasan mencipta. Supervisi kreatif senantiasa:
1.      Mendorong kegiatan-kegiatan mencipta dan menimbulkan kepemimpinan pada orang-orang yang disupervisi.
2.      Membimbing mereka mengembangkan ketidaktergantungannya pada pengarahan dari orang lain.
3.      Lebih mempercayai kecakapan atau kemampuan yang bersumber pada diri sendiri.17
Perbedaan antara supervisi kreatif dengan supervisi yang konstruktif hanya terletak dalam aksentuasinya yaitu kebebasan yang lebih besar. Pada creative supervision lebih ditekankan pada kebebasan agar guru-guru dengan kemampuan berfikirnya dapat mencapai hasil dengan lebih efektif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kreatif supervision guru-guru diberi kebebasan dalam batas-batas keterikatan untuk mengembangkan daya kreasi dan daya karya, sehingga tugas supervisi hanya memberi rangsangan untuk

menimbulkan daya kreatif guru-guru. Namun demikian selalu dipelihara kerjasama yang erat dan harmonis maka kerjasama didalam melaksanakan tugas harus selalu dipupuk.